Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
SPPG Tanbu perketat pengawasan kualitas MBG sebelum didistribusikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 08:19:55【Kabar Kuliner】211 orang sudah membaca
PerkenalanPejabat Sementara Kasi Dokkes AIPDA Yundha Wijaya (kanan) melakukan uji sampel MBG untuk memastikan

Batulicin, Kalsel (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu, Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) memperketat pengawasan kualitas program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan melakukan uji sampel makanan sebelum paket didistribusikan ke penerima manfaat.
Pejabat Sementara Kasi Dokkes Polres Tanah Bumbu Aipda Yundha Wijaya di Batulicin, Selasa, mengangakan ada dua tahap uji sampel makanan untuk memastikan bahwa makanan tersebut benar benar aman sebelum dikonsumsi.
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
"Tahap pertama yang dilakukan pengecekan organoleptik terdiri atas pemeriksaan bau, rasa dan tekstur makanan dicek langsung oleh petugas ahli dari Dokkes," kata Yundha.
Selanjutnya, tahap kedua, petugas Dokkes mengambil 10-20 gram sampel makanan dicampur air dan dihancurkan, kemudian dimasukkan ke tabung reaksi untuk deteksi zat berbahaya seperti arsen, sianida, nitrit formalin.
Hasilnya, jika sampel yang diuji menunjukkan reaksi warna yang melebihi ambang batas bahaya, makanan tersebut ngak didistribusikan.
"Sejak dioperasikan pada 8 September 2025, SPPG Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu terus menerapkan sistem food safetyuntuk menjamin kualitas dan higienitas makanan," kata Yundha.
Yudha melanjutkan sebelum makanan bergizi gratis sampai di tangan penerima manfaat, tim SPPG telah menjalankan serangkaian tahapan ketat yang dilakukan oleh sebanyak 42 orang yang bertugas di delapan divisi SPPG Kemala Bhayangkari.
Baca juga: KLH kembangkan percontohan pengelolaan sampah di Tanah Bumbu
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
Delapan divisi tersebut terdiri atas tim persiapan sebanyak tujuh orang, tim masak sebanyak delapan orang, tim pemeriksaan sebanyak sembilan orang, tim mencuci alat makanan delapan orang, tim pengantar atau distribusi empat orang dan dua orang office boy dan keamanan.
"SPPG juga diwajibkan memiliki tiga sertifikat, yakni Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), sertifikat halal dan seluruh proses sertifikasi saat ini dalam proses," ujarnya.
Suka(7)
Artikel Terkait
- Mentan: beras sumbang deflasi 23 provinsi berkat sinergi lintas sektor
- BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
- Mematri gerakan energi lestari dari sekolah berdikari
- Keracunan menu MBG, Jakbar periksa keterlibatan produk UMKM
- Pohon depan Mal Slipi Jaya tumbang akibat dihantam truk molen
- BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
- Ahli Gizi sebut pentingnya pemberian MBG yang disertai dengan edukasi
- BGN bilang Bali masih butuh banyak SPPG untuk layani MBG
- BGN bilang Bali masih butuh banyak SPPG untuk layani MBG
- CORE: Jelang Natal, pasokan
Resep Populer
Rekomendasi

Petugas PPSU bersihkan sisa puing kebakaran rumah di Utan Kayu Selatan

IHSG BEI menguat seiring stabilitas ekonomi domestik

Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG

Ahli gizi bagikan kiat mengolah makanan yang memengaruhi kalori

Jangan sepelekan campak, pahami gejala hingga pencegahan yang tepat

Ini kata SPPG Meruya Selatan terkait asal menu beracun pada MBG

526 rumah di Pandeglang terdampak banjir luapan sungai Ciliman

Nikmati menu sederhana, Diddyrayakan ulang tahun ke